Ekspor Minyak Sawit Terus Mengalami Penurunan

Ekspor Minyak Sawit Terus Mengalami Penurunan
Ekspor Minyak Sawit Terus Mengalami Penurunan. Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalimantan Timur Muhammadsjah Djafar mengatakan, daya beli minyak sawit masih menunjukkan pelemahan pada September 2018.

Hal itu terlihat dari data ekspor Indonesia yang justru mengalami penurunan tiga persen pada September.

“Saat harga sedang murah, kita punya banyak saingan yaitu negara-negara penghasil. Tidak hanya negara penghasil minyak sawit, tetapi minyak nabati lainnya seperti kedelai,” ungkap Djafar.

Dia menjelaskan, salah satu penghasil kedelai terbesar adalah Argentina.

Menurut Djafar, Argentina juga mengambil tindakan dengan mengurangi pajak ekspor kedelai untuk menarik pembeli.

Produksi minyak sawit yang meningkat di Indonesia dan Malaysia memperburuk situasi sehingga stok menumpuk di dalam negeri.

“Sepanjang September 2018, volume ekspor minyak sawit hanya mampu mencapai 2,99 juta ton. Angka ini mengalami stagnasi dibandingkan bulan sebelumnya dengan kecenderungan menurun,” ujar Djafar.

Kinerja ekspor minyak sawit dari Januari–September 2018 secara year on year (yoy) mengalami penurunan sebesar satu persen.

Saat ini India masih menjadi negara tertinggi yang membeli crude palm oil (CPO) Indonesia.
Menurut dia, pemerintah India merilis kebijakan tentang biofuel yaitu target pencampuran bensin 20 persen untuk etanol dan lima persen pencampuran diesel untuk biodiesel pada 2030.

“Kebijakan ini tentunya membuka peluang pasar lebih besar  bagi kita untuk memenuhi pencampuran biodiesel berbasis sawit. Di Kaltim, India juga masih menjadi salah satu pasar favorit,” papar Djafar.

Comments

Popular posts from this blog

Akan Luncurkan Kartu Nikah, Menag Sebut Buku Nikah Tidak Dihapus

Harga Minyak Mentah Terus Menurun

Diguyur Hujan Sejak Hari Minggu, Sebagian Wilayah Bekasi tergenang Banjir